Kemuliaan Allah Kembali ke Bait Suci

EDITOR JRB
24 Oktober 2023 330 x Renungan Ibadah Cell Group
Bacaan: Yehezkiel 43:1-12
Kemuliaan Allah Kembali ke Bait Suci
Ada pengharapan besar untuk kembali bertemu bagi setiap orang yang harus berpisah dengan orang yang dikasihi. Berpisah karena orang tua harus bekerja mencari nafkah, berpisah karena harus anak-anak harus melanjutkan studi ke kota lain ataupun berpisah karena tugas yang tidak bisa ditinggalkan. Sungguh sebuah kebahagiaan ketika waktu bertemu itu datang, ada perasaan bahagia dan lega.
Kehancuran kota Yerusalem dan Bait Suci di dalamnya serta keberadaan mereka dalam pembuangan membuat bangsa Israel merasa ditinggalkan oleh Allah, sedangkan janji bahwa Allah akan kembali berdiam dalam Bait Suci yang ada dalam penglihatan Nabi Yehezkiel itu menunjukkan bahwa Allah dan kemuliaan-Nya akan kembali hadir di tengah-tengah mereka. Bagi bangsa Israel yang sedang berada di pembuangan, janji bahwa Allah akan hadir untuk selama-lamanya di Bait Suci dalam penglihatan Nabi Yehezkiel itu merupakan suatu kebahagiaan yang luar biasa karena setelah sekian lama mereka ditinggalkan, Tuhan hadir kembali.
Penglihatan Nabi Yehezkiel tentang Bait Suci ini diharapkan membuat bangsa Israel merasa malu atas dosa-dosa yang telah mereka perbuat pada masa lampau (yang telah mengakibatkan dijatuhkannya hukuman Allah), serta membuat mereka menjauhi dosa untuk menjaga kemuliaan Allah. Kemuliaan Allah yang dinyatakan dalam penglihatan Yehezkiel sama besarnya dengan yang ia lihat pada saat berita penghukuman (3). Hal ini mau menegaskan bahwa sekalipun hati Allah murka, Dia tidak akan membiarkan umat-Nya berakhir pada penghancuran karena tujuan penghukuman-Nya itu adalah untuk menyembuhkan umatnya.
Gerbang merupakan gambaran masuknya Allah di Bait Suci. Di dalam kepercayaan timur dekat kuno, gerbang harus dimurnikan sebelum Allah masuk. Pemulihan Allah disertai dengan kesadaran umat akan keberdosaan mereka. Allah mau umat-Nya melihat semua perbuatan mereka yang jahat, tetapi tidak di dalam rangka mempermalukan mereka, malahan justru Allah ingin agar membuat mereka mau sungguh-sungguh bertobat dan kembali belajar setia dan taat terhadap hukum-hukum Allah. Luka oleh karena penghukuman akibat ketidaktaatan disembuhkan melalui anugerah pengampunan yang disertai ketaatan.
Kesadaran akan kasih Allah untuk selama-lamanya dalam hidup kita seharusnya mendorong kita sebagai keluarga Allah untuk menjaga kekudusan hidup dan taat terhadap perintahNya. Ketidaksetiaan dan ketidaktaatan bangsa israel membuat mereka harus ditegur oleh Allah. Melalui bangsa Israel pun kita kembali diingatkan juga bahwa dosa membuat hubungan kita jauh dengan Sang Pemilik Hidup dan mengakibatkan kehidupan yang kita miliki mejadi berantakan, tidak terkontrol, penuh dengan ketidakpastian. Dosa juga membuat hubungan kita dalam keluarga antara suami dan istri, orang tua dan anak menjadi rusak, bahkan bisa berdampak luas pada keturunan anak dan cucu akibat membiarkan keluarga terus menerus ada dalam lingkaran dosa.
Penglihatan Yehezkiel tentang kehadiran Tuhan kembali mengingatkan kita keluarga Allah agar meninggalkan dosa yang lama dan kembali taat kepada Tuhan. Terkadang kita harus mengalami luka karena ketidaktaatan baik yang dilakukan oleh suami, istri, anak-anak, maupun kenalan. Kendatipun telah banyak pelanggaran dan dosa yang kita lakukan umat manusia namun Tuhan tidak selamanya akan meninggalkan kita, suara-Nya selalu lembut untuk menyapa kita bahkan tidak sebatas demikian justru Dia mau tinggal lagi bersama kita sekalipun kita merasa tidak layak lagi di hadapannnya. Itulah kasih Tuhan. Bukan hanya bagi diri seseorang tapi bagi semua kelurga yang telah berpaling dan mau berbalik kepadaya.
Ingatlah bahwa berita pemulihan dari Tuhan hingga kini masih terus bergema dan menjadi penghiburan bagi setiap orang yang merasakan bahwa Allah berada jauh dirinya. Pengasihan Allah yang kini nyata sehingga kita saat ini kembali dipertemukan melalui pengorbanan Anak-Nya Yesus Kristus yang adalah bukti bahwa Ia selalu sedia mengampuni dosa kita. Namun pengampunan dari Allah harus diikuti dengan pembaruan sikap hidup yang selaras dengan perintah-Nya.
Amin.
BP Hari Raya Gerejawi